Monday, May 24, 2010

Ziarah I

Berikut catatan perjalanan ziarah di bulan Maret 2010.
copas dari postingan di forum dari tret:

1. [FR] Wisata Ziarah ForSup KasKus “SAUNG BANDUNG”
2. [FR] Ziarah Ke Pamijahan, Ciung Wanara dan Candi Cangkuang

Tujuan Ziarah adalah ke Cinunuk, Godog Suci,Pamijahan, area Garut-Tasikmalaya.

sekitar 1 minggu seblm hari H sudah mulai pematangan rencana, mendekati hari H semakin yakin kalo bakal jadi cewe sendiri, but its ok, sapa takut?

ketika diumumkan meeting time adalah jam 9 di GBA Bandung dan sudah dapet wanti2 tidak boleh telat boleh telat, maka diputuskan naik travel yg jam 6 berangkat dari jakarta. sekitar 8.15 sudah mendarat d MTC, menunggu jemputan yang ternyata terjadi missunderstanding

sekitar jam 9 meluncur ke lokasi meeting point, yang ternyata macet karen ada sedikit banjir .
then saya liat ada gerbang sebuah kompleks, lalu ada indomaret,pengen mampir beli sesuatu, tapi karena sbnrnya sudah penuh perbekalan, jadi tidakjadi mampir krn juga macet *jadi cuma hasrat belanja aja sbnrnya

lanjut ngobrol2 hot dg mas 'na sang penjemput, kemudian dia berkata
"padahal tempat bram ga jauh dr sini, cuma 200 meter, di depan ada indomaret ga mbak?"
(so, petunjuk lokasi adalah indomaret)
viwi tengok2 ke depan dan jawab, "ga ada mas"
then saya mulai mikir
"ga mungkin ada indomaret yang berdekatan hanya berjarak 200meter saja"
lalu menengok ke belakang memastikan yg dah dilewati tadi adalah indomaret

dan setelah ngakak2 kami berdua mulai yakin klo belokan itu sudah terlewati!
padahal jarak tadi hanya beberapa meter saja, namun sudah 30menit kami disitu
intinya KELEWATAN BO!!!! and wasting 30minutes!! arghhhh

*moral of the story, pay attention to the road, jangan keasyikan ngobrol hihihi

akhirnya memasuki tempat bram yg asri ijo royo-royo sebagai meeting point.
sambil nunggu, saya makan yellow rice yang tidak lebih enak dr yellow rice nya pak tarna STT Telkom, temen2 berkontak2 ria dg tmn2 yg blm nyampe d meeting point.

singkat cerita akhirnya kami kumpul di dekat gerbang tol trus karena harus nganter 1 mobil yg ga jadi dipake, saya ikut mas 'na jalan2 menyusuri jalanan di bandung sambil menghabiskan yellow rice tadi.

ohya, viwi tanya salah satu peserta dia berangkat jam brp k meeting point?
and guess what?dia berangkat jam 10 dr kos!
padahal meeting time aja jam 9! saya aja bela2in tuh jam 6 dr jkt biar ga telat. Payahh...

ok, sekitar jam 12 berangkat!!!!!

Sekitar jam 2 lapar mulai mendera, cemilan tak cukup mengganjal perut kosong,
akhirnya makan d warung padang, laper tapi ga napsu makan.

1. Cinunuk



sampai di cinunuk,segera melangkah ke tempat pancuran sekaligus tempat mandi, Sebelum masuk ke makam, mandi sumur tujuh cinunuk dulu… mata air yang sangat segar ini dipercaya memiliki khasiat2 tertentu… biasanya para peziarah sebelum masuk ke makam Pangeran Papak mandi dulu disini… atau mungkin sekedar wudlu…

setelah peristiwa lempar koin dan berdoa, mulai ngintip tempat mandi
dari luar diliat, bikin sedikit lega karena terlihat sekat2 tembok sebagai pembatas tempat mandi.

tapi setelah dicek ternyata ga da penutup! dan saya yang cewe sendiri juga jiper,
kalo sama tmn sendiri si yakin mereka ga brani usil, tp klo ada org lain yg nyelonong masuk kan berabe hihi

Tips:
buat cewe, next time bawa perlengkapan tempur yang lebih save biar ga deg2an hihi
klo bisa jgn sendiri, biar saling jaga klo pas ganti baju


Kemudian naik ke kompleks makam Pangeran Wangsa Muhammad.


2. Godog Suci Keramat Sunan Rohmat Kian Santang

Godog terletak 10 km di sebelah timur kota Garut , di Desa Lebak Agung Kecamatan Karangpawitan. Di Godog Suci ini, bersemayam salah satu karuhun sunda yang memeluk agama Islam, yaitu Kian Santang Galantrang Setra… beliau adalah putera Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi.. setelah masuk Islam beliau berganti nama menjadi Sunan Rohmat
Sampai lokasi, istirahat ngopi2 dulu, then siap2 jalan2 ke makam, pendakian dimalam gelap pun dimulai. Makam berada di bukit, jadi untuk menuju kompleks makam melalui jalan beraspal dan tangga.

gerbang makam


Tips:
-bawa cukup penerangan (klo ziarah malam) atur nafas dan minimalkan bawaan biar ga berat,
-ohya, bawa receh dalam jumlah cukup, banyak bgt yang meminta sedekah

3. Pamijahan

gerbang kompleks ziarah


berfoto di gerbang, yang menyatakan apa saja larangan selama di area tertentu kompleks ini.



setelah melewati gerbang, kami pun berjalan melwati lorong panjang dan sedikit mendaki yang dipenuhi toko yang menjual beragam barang dari baju, cemilan, souvenier, senjata,macem2 dah kuatkan niat, bukan buat belanja setelah ziarah boleh deh belanja hihihi

akhirnya sampai di masjid kecil,tempat transit sebelum naik ke komplek makam
wajah keletihan, mengantuk, sudah sangat terlihat. setelah packing memasukkan sandal sepatu ke dalam tas kresek, mulailah pendakian ke komplek makam setelah sampai di makam teratas, begitu banyak orang yang tidur d t4 itu *kami sampai d lokasi sekitar jam 1 pagi*.

kemudian berdoa diawali oleh juru kunci, dan dilanjutkan masing2
godaan besar datang, NGANTUK!!! harus konsentrasi penuh buat berdoa dan tawasulan
satu per satu bergelimpangan hiihi tapi perjalanan harus dilanjutkan, menuju gua Saparwadi!


Tips:
-tas kresek yang tadi di pakai buat tempat alas kaki, jgn dibuang klo masih mau k gua saparwadi,
soalnya di gua kan lepas alas kaki lagi (kecuali yakin alas kakinya cukup aman dan nyaman dipakai di area gua) jadi tas nya masih dipakai


perjalanan panjang kami lalui lagi....masih dengan pamandangan warung souvenier

eh ditengah suasana gelap dan lingkungan warung td, ada terlihat beberapa rumah,
saya dan seorang teman ngakak bareng stelah liat ada antena parabola disitu, setelah pulang, baru terlihat bnyk antena serupa d tempat itu,lolasi yang cukup sulit dijangkau frekuensi televisi, jadi haru spakaii antena parabola.

akhirnya sampai d gerbang gua, setelah putu2, masuk lah kami dengan menggulung celana tinggi2.

diawali dengan adzan, kami memasuki gua, seruan kebesaran Tuhan terus kami lantunkan selama di gua.

kesan pertama liat gua ini adalah Subhanallah, KEREN ABIS!!!



Nama Safarwadi berasal dari bahasa Arab, yaitu
"safar" (jalan) ...dan
"wadi" (lembah/jurang).

Jadi, Safarwadi adalah :
jalan yang berada di atas jurang, sesuai dengan letaknya di antara dua bukit di pinggir kali.

Goa saparwadi memiliki pintu masuk dan pintu keluar yang berbeda… tetapi secara tradisional, jalur yang dianggap pintu masuk terletak di sebelah tenggara (Kampung Pamijahan) dan pintu keluar di sebelah barat laut (Kampung Panyalahan). Diukur dari kedua pintu itu, panjang gua mencapai sekitar 284 m dan bagian terlebar mencapai 24,50 m. Menurut perhitungan juru pelihara, ruang dalam gua tersebut mempunyai keluasan 6.950 m2, yang tertutup bukit terjal seluas 26.568 m2. goa ini terletak di bukit gunung mujarrod yang dalam bahasa sunda berarti tempat menenangkan hati…

Goanya tidak pengap, malah cenderung sejuk dan segar… mungkin karena ventilasinya bagus… bebatuan didalamnya cenderung licin, karena sepanjang goa dialiri mata air yang tidak pernah kering… stalaktit dan stalagmite menghiasi atap dan dinding goa.

Penjelajahan saat itu berlangsung sekitar 3.5 jam, namun kalau kita hanya berjalan sambil lalu, cukup 20 menit waktu untuk melintasi gua ini.

Di kompleks Pamijahan ini terdapat beberapa kompleks makam.

Saya ke kompleks ini 2 x, pada bulan Maret dan bulan April. dan rasanya kepingin lagi, terutama ke gua Saparwadi :)